JAKARTA, dokpenkwi.org – The Smiling Nuncio, demikian julukan yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC kepada Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Republik Indonesia karena memang demikianlah senyatanya sikap tubuh Nunsius yang baru ini. Bila pada Selasa petang kemarin, para uskup telah menyambut kedatangan Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Republik Indonesia di kediamannya di Jalan Medan Merdeka Timur, siang hari ini Kamis (15/11/2017) Mgr. Piero Pioppo disambut secara resmi oleh kolegialitas para uskup se-Indonesia di Ruang Sidang KWI Lantai IV. Selain itu, kehadiran Mgr. Piero Pioppo adalah juga untuk menyerahkan Lettere Commendatizie kepada Ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharyo. Sebuah tradisi baru telah dimulai pada masa jabatan Mgr. Piero Pioppo yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca: Duta Vatikan yang Baru, Mgr. Piero Pioppo Disambut Para Uskup Se-Indonesia
Ketika sampai di Ruang Sidang dengan diantar oleh Mgr. Ignatius Suharyo, Mgr. Anton, -sapaan akrab Sekretaris Jenderal KWI- mulai memperkenalkan satu per satu para uskup yang hadir .
“Please stand up dan smile to Nuncio so it will be easily recognized,” begitu pintanya kepada para koleganya dengan disambut tawa meriah para uskup.
Setelah sesi perkenalan selesai, Mgr. Suharyo meneruskan dengan menyampaikan selamat datang di Indonesia dan di ruang sidang KWI kepada Nunsius yang baru. Ia juga sangat menghargai kehadiran Dubes Vatikan yang walaupun baru sehari tiba di Indonesia sudah berkenan hadir di dalam Sidang Tahunan para uskup.
“We’re very deep impressed with the fraternal gestures and smile that Your Excellency showed to us in Airport or in Nunciature. It is like spreading the Gospel of joy among us,” demikian ungkapnya. Mgr. Suharyo berharap agar Dubes Vatikan segera merasa kerasan dengan tugas pelayanannya di Indonesia.
Menyerahkan surat dari Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara
“Thank you very much for the President, the Secretary, the Bishops, the priests, and to women & men, all workers & media in our really beautiful house of the church. The house of Bishops Confence of Indonesia. Thank you very very much indeed for welcoming me,” ungkapnya mengawali sambutannya.
Namun, Nunsius merasa menyesal bahwa ia tidak bisa menyampaikan sambutannya dalam bahasa Indonesia karena baru belajar kata-kata sederhana “selamat pagi, selamat sore, selamat datang” dan lain-lain.
Uskup Agung Torcello yang mahir berbahasa Perancis, Inggris dan Spanyol ini mengatakan bahwa kedatangannya di sela-sela Sidang Tahunan KWI ini pertama-tama untuk menyampaikan surat dari Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan yang baru saja datang ke Indonesia kepada Ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharyo.
“By this letter Cardinal Parolin stated to introduce me to Mgr. Suharyo as the president of BCI and to all of you. It is written in Latin,” katanya.
Namun demikian, sambungnya, di dalam salah satu alinea tertulis bahwa Kardinal Parolin mempercayakan Mgr. Piero Pioppo kepada Mgr. Haryo dan semua uskup.
Dalam surat tersebut, lanjutnya, Kardinal Parolin menyampaikan bahwa Nunsius adalah pakar dalam kehidupan menggereja dan banyak hal. Namun, diharapkan agar Mgr. Suharyo bersama para uskup lainnya berkenan menerimanya dengan sepenuh hati.
“I am trusting to your hands Mgr. Pioppo, please encourage him, love him dan welcome him,” demikian yang disampaikan Kardinal Parolin dalam suratnya.
Kemudian, Mgr. Pierro Pioppo menyampaikan surat tersebut kepada Mgr. Ignatius Suharyo disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir di ruang sidang.
