YOGYAKARTA, dokpenkwi.org – Rabu (02/08) siang, cuaca Banguntapan terik. Suasana di lobby Jogja Expo Center (JEC) sangat ramai. Banyak panitia membawa umbul-umbul bertuliskan angka sambil berteriak nyaring. Ternyata, umbul-umbul yang mereka bawakan itu adalah penanda nomor bus yang akan dinaiki oleh peserta AYD 2017.
Penjagaan cukup ketat. Dari pintu gerbang masuk, petugas meminta tim dokpenkwi.org menunjukkan kartu identitas yang telah dibuat khusus untuk perhelatan akbar ini. Di setiap pintu masuk gedung, pun sudah berjaga 5-6 orang polisi.
Sementara di dalam hall, theme song AYD 2017 sudah menggema, “Joyful, joyful, joyful Asian Youth!” Seperti tak kenal lelah, para peserta dengan semangat dan lincah bernyanyi dan berjoget. Padahal, kebanyakan dari peserta baru tiba di Yogyakarta pagi tadi. Terlebih lagi, banyak juga yang tiba menggunakan kereta api.
Setelah menyanyikan theme song AYD 2017, pembawa acara hadir dan mengajak beberapa peserta, mewakili negara asalnya, untuk memberikan sharing singkat, tentang pengalaman live in sewaktu DID.
“Very touch. I love it very much,” ujar peserta asal Singapura.
Ada yang menarik saat peserta memperkenalkan diri di atas panggung. Salah satu peserta dari Hongkong, secara mengejutkan, memperkenalkan dirinya dalam Bahasa Indonesia.
Sesi ini ditutup dengan pemutaran film pendek, yang bercerita tentang testimoni para peserta AYD saat menjalani live in, yang tersebar di 11 keuskupan di Indonesia.
Asian Youth Day 2017 yang mengusung tema Joyful Asian Youth, Living the Gospel in Multicultural Asia ini, diselenggarakan di Jogja Expo Center, 2-6 Agustus 2017. Perhelatan akbar yang terjadi setiap 3 tahun ini dihadiri lebih dari 2.000 Orang Muda Katolik dari 20 negara di Asia.
