JAKARTA, dokpenkwi.org – Jarum jam menunjuk angka 8 malam. Suasana di gereja Santo Aloysius Gonzaga, Cijantung, Jakarta Timur sudah terlihat ramai. Malam Budaya DID Asian Youth Day 2017 pun dimulai saat pembawa acara memasuki area panggung.
Dengan berpakaian khas laki-laki Betawi, dua orang pembawa acara berperangai nyablak pun menyapa serta mengajak para tamu untuk duduk lesehan di depan panggung.
Tempat lesehan makin dipadati tamu. Ditambah lagi, pembawa acara memanggil peserta Asian Youth Day 2017 yang live in di paroki ini. Mulai dari peserta dari Indonesia: Keuskupan Tanjung Selor (2 orang), Keuskupan Palangka Raya (2 orang), Keuskupan Timika (2 orang), dan Keuskupan Jayapura (4 orang).
Tak lama setelahnya, pembawa acara memanggil peserta dari luar negeri, yaitu Episcopal of Phillippines (6 orang) dan Episcopal of East Asia (6 orang).
Pembawa acara kemudian mengajak peserta untuk mengikuti jargon yang sudah disiapkan, yaitu, I’m happy, you are happy, we are happy, sambil saling merangkulkan tangan ke bahu teman yang duduk di sebelah kanan-kirinya.
Suasana semakin meriah dengan dinyanyikannya theme song Asian Youth Day 2017. Para tamu dan peserta AYD menyanyikan theme song sambil memperagakan koreografi yang dipraktikkan oleh panitia.
Baca juga: The 7th Asian Youth Day 2017: Mengintip Persiapan Malam Budaya DID AYD 2017
Asian Youth Day 2017 yang mengusung tema Joyful in Multicultural ini diselenggarakan pada 2-6 Agustus 2017, di Jogja Expo Center, Yogyakarta. Diperkirakan lebih dari 2.000 orang muda Katolik dari 21 negara di Asia, termasuk Indonesia, akan menghadiri perhelatan akbar ini.
