PETUNJUK PEMAKAIAN KATEKESE
Katekese Mengenai Lansia ini mengalir dari permenungan mendalam Paus Fransiskus menyangkut Lansia yang terinspirasi dari Kitab Suci. Kata-kata dan ungkapan dalam Katekese ini sungguh konkret, mengena, dan inspiratif, karena direfleksikan berdasarkan pengalaman Paus Fransiskus sendiri, sebagai seorang yang sudah lanjut usia atau berusia lanjut.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan supaya 15 katekese ini dapat lebih bermanfaat dan berbuah, yaitu:
1. Sangatlah baik apabila katekese ini dijadikan bahan permenungan yang tidak habis sekali baca, namun dibaca dan dipahami tema per tema dalam waktu yang cukup. Kita dapat mengembangkan setiap tema katekese itu dengan mendalami lebih lanjut kisah atau kutipan Kitab Suci yang ditawarkan oleh Paus.
2. Sangatlah baik apabila katekese ini dijadikan bahan pertemuan keluarga atau umat di lingkungan atau komunitas kategorial keluarga. Setiap tema permenungan dapat dipimpin oleh seorang pemimpin dengan urutan sebagai berikut: Doa pembuka, pembacaan teks katekese, pendalaman, sharing iman, doa umat, doa penutup dan berkat.
3. Libatkanlah seluruh umat yang hadir, terutama umat yang berusia lanjut agar mereka mau bercerita atau sharing mengenai apa yang dirasakan dan dialami tanpa harus memberikan penilaian. Setiap sharing perlu diterima dengan sikap hormat dan tanpa penghakiman.
4. Tindak lanjuti katekese ini dengan aksi atau tindakan konkret, baik dengan cara mengunjungi orang tua/kakek–nenek kita, mendengarkan kisahnya, mengunjungi panti wreda, atau mengunjungi makam orang tua/kakek – nenek dan mendoakan mereka.
5. Hadiri dan ikutilah Peringatan Hari Kakek Nenek dan Lansia Sedunia di paroki Anda.
Rm. Y. Aristanto HS, MSF
Sekretaris Komisi Keluarga KWI
