Pesan Natal KWI-PGI Tahun 1988

“KRISTUS DATANG UNTUK MEMBARUI SEGALA SESUATU”
(lihat Wahyu 21:5)

Segenap umat dan anggota jemaat Kristen Indonesia, baik yang berada di dalam maupun yang di luar Tanah Air!

1. Kita persembahkan puji dan syukur kepada Tuhan atas rahkat dan karunia-Nya sehingga boleh merayakan Natal 1988. Dalam perayaan Natal, kita memperingati kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang membawa pembaruan agar manusia dan seluruh makhluk ciptaan-Nya mengalami damai sejahtera.

Firman Tuhan menjelaskan bahwa Tuhan telah menciptakan manusia dan alam ini amat baik, penuh kedamaian dan keakraban. Akan tetapi dosa manusia telah membuat hubungan yang baik itu menjadi rusak. Manusia berhadapan dengan Allah, sesamanya dan makhluk-makhluk lainnya sebagai lawan bukan kawan (lihat Kejadian 1-4; Roma 1-3). Kristus Raja Damai datang hendak memperbaiki hubungan yang rusak itu, supaya hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama dan dengan makhluk-makhluk lain menjadi baru: penuh keadilan, damai sejahtera dan keseimbangan. Ia datang memulihkan keutuhan ciptaan Tuhan (Yesaya 11:1-10).

Pembaruan keutuhan ciptaan Tuhan itu tampak dari karya Yesus selama Ia beada di dunia ini sejak kelahiran-Nya sampai pada kematian dan kebangkitan-Nya. Ia memberi makan kepada orang lapar, menyembuhkan orang sakit, menghentikan angin ribut dan melayani orang yang diperlakukan dengan tidak adil.

2. Kita merayakan Natal tahun ini dalam keyainan akan jaminan pembaruan oleh Yesus Kristus sekalipun disertai keprihatinan yang dalam atas kenyatan hidup manusia dan lingkungannya. Telah bertahun-tahun keadaan dunia tetap diwarnai oleh berbagai tindak kekerasan dan perang yang tak kunjung henti. Selain itu, perusakan lingkungan hidup yang seakan-akan merajalela tak terkendali telah mengakibatkan banjir, musim kering berkepanjangan, musnahnya kekayaan laut dan kebakaran hutan di berbagai tempat. Semua ini membawa penderitaan lahir dan batin bagi banyak manusia, tetapi hanya menambah kekayaan pada sebagian kecil orang saja.

3. Dalam terang pembaruan yang dilakukan oleh Kristus, kita merayakan Natal ini dengan tema: “Kristus datang untuk membarui segala sesuatu”. Tema ini mengandung makna bahwa pembaruan itu adalah pembaruan menyeluruh, baik menyangkut kehidupan rohani maupun jasmani. Pertanyaan bagi kita adalah, apa arti kepercayaan kita akan kedatangan Kristus untuk membarui kehidupan manusia?

Selaku orang percaya kita terpanggil untuk mengambil bagian dan meneruskan proses pembaruan yang dilakukan Allah dalam Kristus. Kristus mengetahui bahwa kesejahteraan manusia tidak dapat dilepaskan dari terciptanya keadilan, perdamaian, dan terpeliharanya lingkungan hidup kita. Karena itu, sementara kita terus mengupayakan terciptanya keadilan dan perdamaian, masalah lingkungan hidup tidak dapat kita lepaskan dari tanggung jawab kita terhadap masa depan.

Oleh karena itu, demi kelangsungan hidup manusia dan alam di masa mendatang, kita tidak hanya harus hemat dan cermat mempergunakan sumber-sumber daya alam, tetapi juga tidak melalaikan tindakan-tindakan nyata guna memelihara dan menyelamatkan kembali sumber-sumber alam tersebut dengan melaksanakan: penghijauan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, tanah dan udara (bdk. Kejadian 2).

4. Berpedoman pada pembaruan yang dilakukan oleh Kristus, marilah kita merayakan Natal tahun ini dengan membulatkan tekad: bersama semua orang terus mengusahakan terciptanya keadilan, pendamaian dan keutuhan ciptaan dalam kehidupan dan pekerjaan kita sehari-hari. Secara sadar kita mengusahakan hidup yang bersih dan sehat jasmani rohani, mengasihi sesama, menjauhi ketamakan, keserakahan, pemborosan, serta penghancuran hidup sesama manusia dan alam sekitarnya.

Kita semua, pria dan wanita, tua dan muda, kaya dan miskin, hendaknya bergembira karena boleh dipakai Tuhan bertanggung jawab membangun masa depan bersama yang terarah kepada terpeliharanya kesinambungan kehidupan seluruh makhluk.

5. Marilah kita merayakan Natal, dengan mengambil hikmah kedatangan Kristus demi kehidupan damai dengan Allah, dengan sesama kita dan dengan seluruh makhluk lainnya, sampai Kristus datang kembali menyempurnakan karya pembaruan yang telah dimulai-nya, dalam langit dan bumi yang baru, sehingga genaplah apa yang difirmankan-Nya: “Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru” (Wahyu 21:5)

Selamat merayakan Natal Tahun 1988 dan
Selamat menyongsong Tahun Baru 1989

Jakarta, November 1988