Pesan Natal KWI-PGI Tahun 1985

“MERENDAHKAN DIRI MENJADI HAMBA”

“Ia telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba”
(Filipi 2:7)

Segenap umat Kristiani Indonesia, baik yang berada di dalam maupun yang di luar Tanah Air.

1. Pada saat ini kembali kita merayakan Natal. Alkitab melukiskan peristiwa agung itu dengan kata-kata, “Allah melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya” (Lukas 1:68). Sesuai dengan rencana-Nya yang kekal, Allah mengaruniakan Yesus Kristus kepada umat manusia, untuk mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan, penebusan dan pembebasan dari belenggu kedosaan. Maka sudah selayaknya kita bersyukur “memuliakan Tuhan” dan “bergembira karena Allah Juruselamat” kita (Lukas 1:46-47)

Karena taat kepada kehendak Bapa, Yesus datang ke dunia: “Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya” (Filipi 2:6-8).

Kehidupan yesus ditandai dengan ‘pengosongan diri’ ini. Ia disebut sebagai Guru, Nabi, Mesias, Raja, Juruselamat, bahkan Anak Allah. Namun, dalam sikap dan tindakan-Nya, Ia memperhambakan diri. Ia lebih suka melayani daripada dilayani. Ia banyak berbuat baik bagi semua, sehingga kehadiran-Nya di antara mereka, bukannya menjadi beban, melainkan menyebabkan “pikulan menjadi enak dan beban menjadi ringan” (bdk. Matius 11:28-30). Begitu pula hikmat dan kuasa yang Yesus miliki, Ia pergunakan untuk mendatangkan rahmat dan kebaikan bagi sesama.

2. Perayaan Natal tidak hanya membangkitkan kenangan dan kekaguman akan apa yang dilakukan Yesus Kristus, melainkan juga memberikan hikmah dan dorongan untuk berusaha melakukan yang sama. Kita pantas bersyukur, bahwa di antara kita tidak sedikit yang mengikuti teladan-Nya. Kita ingat terutama kepada mereka, yang berusaha sekuat tenaga melaksanakan tugas pelayanan di tengah masyarakat. Walaupun ada godaan untuk menyalahgunakan kekuasaan, kesempatan untuk bertindak sewenang-wenang, untuk memperkaya diri, namun mereka tetap teguh dan tulus ikhlas melayani sesama. Mereka menyadari, bahwa kuasa dan wibawa yang sekarang dimiliki menuntut tanggung jawab, karena berasal dari Tuhan yang akan memeriksa segala pekerjaan serta menyelami segala rancangan; baik kuasa itu dalam lingkup keluarga, jemaat, Gereja, maupun dalam bidang kemasyarakatan, organisasi dan pemerintahan.

3. Natal tahun ini kita rayakan bertepatan dengan peristiwa besar, yang terjadi di dalam negara, yaitu mulai beralihnya kuasa dan tanggung jawab dari generasi empat lima kepada angkatan yang lebih muda. Kita mengharapkan agar peralihan ini dilandasi dengan semangat pengabdian kesejahteraan dan kemakmuran, seperti kita citakan bersama.

4. Dalam suasana demikian, kami Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia dan Majelis Agung Waligereja Indonesia, ingin menyampaikan pesan dan harapan:

• Hendaknya kita mensyukuri segala karunia Tuhan atas bangsa dan negara kita dan atas diri kita masing-masing; sekalipun kita menghadapi banyak tantangan, kita berhasil menjalani tahun 1985 dengan selamat;

• Hendaknya kita tingkatkan pelayanan kepada sesama, sesuai dengan kedudukan dan tanggung jawab kita masing-masing, di dalam keluarga, jemaat, Gereja, masyarakat, negara dan bangsa;

• Hendaknya kita saling menjaga, agar kita berusaha menghindarkan diri dari penyalahgunaan kekuasaan dan kedudukan betapapun kecilnya; hendaknya kita saling mendorong agar mempergunakan anugerah Tuhan itu sebaik mungkin untuk kesejahteraan bersama;

• Hendaknya kita tekun berdoa bagi pemimpin-pemimpin bangsa kita, agar kekuasaan yang ada pada mereka, semakin menjadi berkat dan rahmat bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia; dan akhirnya

• Hendaknya kita juga mendoakan para pemimpin bangsa-bangsa di dunia, agar mereka semakin bersungguh-sungguh memperhatikan dan mengusahakan kedamaian dan ketentraman, yang menjadi dambaan segala bangsa.

Demikianlah pesan dan harapan kami.

Selamat Hari Natal 1985 dan Selamat Tahun Baru 1986

Jakarta, Desember 1985