Pesan Natal KWI-PGI Tahun 1986

“TUHAN SEMESTA ALAM MENYERTAI KITA”
(Mazmur 46:8)

Segenap umat Kristiani Indonesia, baik yang berada di dalam maupun yang di luar Tanah Air.

1. Dewasa ini kita hidup dalam situasi masyarakat yang tumbuh dan berubah dengan cepat, sekalipun dalam kadar yang berbeda-beda. Ilmu dan teknologi berkembang pesat dan mengantar kita ke ambang masyarakat industri yang serba maju dan modern.

Sementara itu, dampak resesi ekonomi dunia semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari. Dunia usaha tampak mengalami kelesuan. Jumlah pengangguran semakin besar. Padahal, untuk menciptakan lapangan kerja baru tidak mudah. Semua ini dapat mendorong orang untuk mencari nafkah dengan jalan pintas, yang bertentangan dengan kehendak Allah. Selain itu, berkurangnya solidaritas, rasa tanggung jawab sosial, menipisnya kejujuran dan ketekunan, merupakan gejala-gejala yang makin menonjol akhir-akhir ini.

Kendati demikian, kita berbangga dan bersyukur, karena bangsa kita tetap mampu melaksanakan pembangunan, bahkan menghasilkan prestasi yang juga diakui bangsa-bangsa di dunia, misalnya dalam program swasembada pangan, perindustrian, dan sebagainya.

2. Dalam suasana semacam itulah kita merayakan Natal. Natal adalah bukti paling jelas: Allah beserta kita, umat-Nya. Nabi Yesaya menubuatkan: “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yes. 7:14), yang berarti: Allah menyertai kita (Mat. 1:23). Dalam diri Yesus Kristus yang kelahiran-Nya kita peringati hari ini, kita mengalami Allah bersama kita. Pemberi kekuatan dalam mengusahakan dunia yang lebih baik, dalam sukda dan duka, dalam kelapangan dan kesesakan.

Karena itu, kita merayakan Natal sambil berharap dapat menghirup semangat baru dalam pelayanan dan kesaksian; serta memberi dorongan untuk lebih berbakti dan taat kepada Allah, dalam setiap ucapan dan perilaku sehari-hari.

Perayaan Natal hendaknya menggugah kita untuk lebih giat mengusahakan kesejahteraan bersama, kerukunan dan damai-sejahtera yang menjadi dambaan segenap umat manusia, sehingga “Damai-sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk. 2:14) lekas terwujud. Dengan demikian, kita ikut mewujudkan imbauan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mencanangkan tahun 1986 sebagai Tahun Perdamaian Internasional dan juga imbauan Sri Paus dalam berbagai lawatannya.

3. Dalam hubungan ini, kami Majelis Agung Waligereja Indonesia dan Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia ingin menyampaikan pesan dan harapan sebagai berikut:

• Hendaknya kita ikut menciptakan suasana kerukunan, persatuan, damai, persaudaraan, karena kita adalah alat damai di tangan Allah. Kita semua terpanggil untuk meningkatkan pelayanan bagi sesama melalui pekerjaan dan kedudukan masing-masing demi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

• Hendaknya kita meningkatkan doa bagi para pemimpin dan perwakilan negara kita, agar mereka diberi kekuatan dan kebijaksanaan, sehingga kepemimpinan mereka mendatangkan berkat, rahmat, dan damai sejahtera bagi semua rakyat dan segala lapisan. Hendaknya kita juga mendoakan para pemimpin negara di dunia yang menentukan perdamaian dan kesejahteraan dunia, agar dihentikan segala tindakn yang dapat mengancam dan merusak perdamaian.

• Hendaknya kita tetap mendukung dan mengusahakan, agar Pancasila sebagai asas hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dijunjung tinggi oleh semua pihak dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Kita berdoa agar Tuhan memberkati dan menerangi kita pada masa pemilu mendatang, supaya segalanya berjalan lancar dan penuh tanggung jawab.

• Hendaknya kita selalu ingat bahwa Tuhan adalah Penolong, Penjaga dan Naungan kita, seperti kata pemazmur: “Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah Naunganmu di sebelah tangan kananmu” (Mzm. 121:2.5). Ini hendaknya menjadi pendorong untuk meningkatkan usaha dan karya kita, apa pun yang kita hadapi. Tuhan senantiasa terlibat dalam pergumulan dan perjuangan kita.

Kita percaya, bahwa:

“Sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut, sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya ….. TUHAN semesta alam menyertai kita!” (Mzm. 46:3-4.8).

Selamat Hari Natal 1986 dan Selamat Tahun Baru 1987

Jakarta, Desember 1986