Jakarta, dokpenkwi.org — Bertepatan dengan Peringatan Hari Arwah, siang ini, Jumat (2/11/2018) Ruang Sekretaris Eksekutif KWI di lantai 1 Gedung KWI Cikini tampak dipenuhi sejumlah orang. Di ruang migrasi sementara untuk RD Siprianus Hormat itu digelar acara serah terima tugas Sekretaris Komisi Kateketik KWI dari RP. Leonardus Sugiyono MSC kepada penggantinya RD. Fransiskus Emanuel da Santo.
Di tengah-tengah kesibukan mempersiapkan Sidang Sinodal 2018 yang akan segera digelar Senin mendatang, serah terima ini dilaksanakan secara sederhana dan hanya disaksikan oleh Ketua Komisi Kateketik KWI, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, RD. Siprianus Hormat, RP. FX Adisusanto SJ, serta para karyawan Komisi Kateketik KWI.
Sebelum acara serah terima Rama Sipri menyampaikan permohonan maaf karena acara serah terima ini dilakukan secara sederhana dan tidak bisa disaksikan oleh para Direksi maupun para Sekretaris KLSD yang lain karena dinamika kantor yang cukup bervariasi.
Serah terima diawali dengan pembacaan surat berita acara oleh Rama Sipri dilanjutkan dengan penandatanganan surat berita acara dimulai dari Rama Leo, Rama Festo, kemudian oleh Mgr. Paskalis dan yang terakhir Rama Sipri. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyerahan dokumen-dokumen Komisi Kateketik KWI kepada Rama Festo. Selanjutnya, Rama Sipri menyerahkan surat tugas dari Presidium KWI kepada Rama Festo dan tembusannya kepada Mgr. Paskalis.
Bersyukur dan berterima kasih atas tugas yang bisa diselesaikan dengan baik
Romo Leo Sugiyono MSC memulai perutusannya sebagai Sekretaris Komisi Kateketik (Komkat) KWI pada 26 Oktober 2012 dan term kedua berakhir pada 2018 ini. Imam MSC asal Purworejo ini menyampaikan bahwa selama 6 tahun bekerja di Komkat KWI lebih banyak berfokus pada penyelesaian buku Pendidikan Agama Katolik.
“Selama 6 tahun menjalankan mandat sebagai Sekretaris Komkat KWI, fokus kegiatan adalah pembaruan Kurikulum 2013 sesuai dengan kebijakan pemerintah. Komkat KWI telah berhasil menyelesaikan penyusunan buku Pendidikan Agama Katolik untuk kelas 1-12 reguler dan SLB,” demikian tuturnya.
Selanjutnya disampaikannya bahwa penyelesaian buku tersebut memang membutuhkan tenaga dan pemikiran yang berat untuk membaca dan menelaahnya. Tetapi pada akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.
Selain itu juga disampaikannya bahwa program Komkat KWI ternyata juga sejalan dengan Pemerintah untuk melakukan pendidikan sistem digital.
“Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia (PKKI) tahun 2010 dan 2012 menekankan tentang katekese digital. Rupanya hal ini pun juga seiring dengan Kurikulum 2013 yang juga ingin mengembangkan pendidikan melalui digital. Sehingga terasa ada saling keterhubungan antara pemerintah dan Komkat KWI yang ingin mengembangkan katekese digital,” sambungnya.
Di akhir sambutannya Rama Leo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan KWI kepadanya dan kepada Mgr. Paskalis yang telah memberikan bimbingan kepadanya dan banyak membantu untuk menyelesaikan tugas penyusunan buku Pendidikan Agama Katolik. Terima kasih juga disampaikannya kepada Rama Fransiskus da Santo yang bersedia menjadi penerusnya sebagai Sekretaris Komkat KWI.
Setelah menyelesaikan tugas di KWI, Rama Leo masih menanti perutusan lanjut oleh Provinsial MSC. Sambil menunggu surat keputusannya, ia akan berdomisili di Rumah Induk MSC di Jakarta.
Rama Festo da Santo: merasa sangat terharu atas kepercayaan yang diberikan kepadanya
Ketika diminta menyampaikan sambutannya oleh Rama Sipri, Rama Festo agak lama berdiam diri dan tampak tercekat. Akhirnya, dengan menahan rasa haru sambil bicara agak terbata-bata ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengemban tugas ini.
“Dengan senang hati saya mau mengabdi kepada Gereja melalui kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai Sekretaris Komisi Kateketik KWI. Tentu banyak hal yang baik yang sudah dibuat. Saya masuk semua buku sudah selesai dibuat. Pasti ada banyak hal yang perlu dipelajari dan saya siap untuk melayani sesuai dengan kemampuan saya,” ungkapnya.
Rama Festo juga siap untuk belajar berbagai hal yang belum dimengerti terkait dengan tugasnya di Komkat KWI. Ia juga berharap agar di masa depan karya katekese bisa semakin berkembang sesuai dengan harapan Gereja. Akhirnya, Rama Festo mengharapkan dukungan dari para kolega di KWI maupun karyawan Komkat agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Ketua Komisi Kateketik, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, sampaikan terima kasih
Selanjutnya, dalam kata sambutannya Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM selaku Ketua Komisi Kateketik KWI menyampaikan terima kasihnya kepada Rama Leo beserta staf yang sudah berperan mengembangkan karya katekese.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Rama Festo yang sudah bersedia menjadi Sekretaris Komisi Kateketik KWI.
“Saya mendengar bahwa tidak mudah mendapatkan orang untuk berkarya di KWI. Tetapi hari ini ada orang baik dengan nama da Santo yang mau melayani sebagai Sekretaris Komisi Kateketik,” demikian kelakarnya.
Kesan Rama Adisusanto SJ, wakil para Sekretaris KLSD
Rama Adisusanto didapuk oleh Rama Sipri untuk menyampaikan kesan dan pesannya mewakili para Sekretaris KLSD di KWI. Dalam sambutannya yang singkat Rama Adi juga mengungkapkan terima kasihnya kepada Rama Leo atas apa yang sudah dijalankannya selama enam tahun di Komkat KWI dan selamat datang kepada Rama Festo yang tidak asing lagi tentang hal-hal yang berkaitan dengan katekese karena pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Larantuka maupun Regio Nusra.
“Terima kasih kepada Rama Leo dan selamat menjalankan tugas yang baru, siapa tahu nanti menjadi provinsial,” demikian canda Rama Adi kepada mantan penggantinya di Komkat KWI ini.
Akhirnya, sekali lagi disampaikan terima kasih kepada Rama Leo Sugiyono MSC atas pengabdian selama enam tahun di KWI dan selamat menerima pengutusan baru. Selamat datang dan selamat bergabung dalam jajaran para Sekretaris KLSD KWI kepada Rama Fransiskus Emanuel da Santo.
